Alur Vaksinasi Covid 19

Seperti ini sejumlah alur yang dilalui calon penerima vaksin hingga mendapatkan sertifikat vaksinasi Covid-19: Ini Sejumlah Reaksi dan Cara Mengatasinya.

  1. Pendaftaran

Sebelum menerima vaksin, saya mengecek status di website PeduliLindungi. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Jika terdaftar, maka akan muncul lokasi dan alamat vaksinasi penerima. Calon penerima vaksin bisa datang ke lokasi tersebut dan melakukan pendaftaran. Di lokasi vaksinasi terdapat meja pendaftaran, screening atau pemeriksaan kesehatan, kamar vaksinasi, meja observasi dan petugas vaksinator yang telah bersiap. Saya diminta mengantre di tempat duduk yang telah disediakan. Saat mendaftar, KTP diminta oleh petugas vaksinasi dan didata ke dalam sistem. Petugas juga akan melakukan verifikasi data sasaran dengan menanyakan tanggal lahir dan pertanyaan lain. Setelah data lengkap, petugas akan mencetak kartu vaksinasi. Kartu vaksinasi terdiri dari nomor registrasi, nomor NIK, nama lengkap, alamat, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor handphone, lokasi menerima vaksin dan status pemberian vaksin.

  1. Screening kesehatan

Setelah terverifikasi, kita bisa langsung ke meja Screening untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Dokter maupun tenaga kesehatan akan melakukan pengecekan suhu tubuh. Suhu tubuh harus berada di kisaran normal 36-37 derajat celcius. Petugas medis juga akan mengukur tekanan darah penerima dengan menggunakan tensimeter. Tekanan darah normal kisaran 120/80 mmHg. Selain suhu tubuh dan tekanan darah, dokter menanyakan riwayat kesehatan saya. Apakah pernah menderita penyakit diabetes, penyakit paru-paru, ginjal, maupun penyakit dalam lain. Dokter juga menanyakan apakah mengalami sakit selama seminggu terakhir. Jika mengalami flu, demam dan sakit lainnya, calon penerima vaksin tidak bisa melanjutkan vaksinasi. Saya sendiri lolos screening kesehatan dan lanjut ke proses penyuntikan vaksin. Perlu diketahui, ada 12 kondisi orang yang tidak bisa menerima vaksin atau harus ditunda pemberian vaksinnya.  

  1. Proses penyuntikan vaksin

Setelah selesai screening, penerima vaksin akan dipandu ke dalam kamar vaksinasi atau tempat untuk penyuntikan vaksin. Dua orang petugas vaksinator akan menyiapkan dosis vaksin terdiri dari alat suntik yang baru dan vaksin dalam botol kecil. Vaksin disuntikkan ke lengan sebelah kiri. Selama penyuntikan, saya tak terlalu merasakan sakit karena jarum suntik yang kecil. Proses penyuntikan juga hanya memakan waktu beberapa detik.

 

  1. Observasi

Selesai disuntik, lanjut ke meja observasi. Dengan membawa kartu vaksinasi, petugas observasi akan melakukan pemantauan terhadap penerima vaksin. Saya sendiri duduk di tempat observasi dan menunggu reaksi yang dirasakan setelah vaksin selama 30 menit. Selanjutnya, petugas memanggil penerima vaksin dan menanyakan reaksi yang dirasakan setelah disuntik vaksin. Apakah merasakan pusing, nyeri, pegal maupun reaksi lainnya. Selama setengah jam observasi, tak ada reaksi yang serius yang saya rasakan. Petugas pun langsung memberikan cap tanda telah divaksin di kartu vaksinasi penerima. Petugas juga menjelaskan, dosis pertama vaksinasi telah dilaksanakan dan jadwal vaksinasi dosis kedua sebulan kemudian.. Penerima vaksin diminta melapor jika merasakan efek samping kepada dokter melalui nomor telepon yang telah tersedia maupun konsultasi dokter di aplikasi Mobile JKN.

  1. Efek Samping

Reaksi yang dirasakan oleh masing-masing penerima vaksin berbeda. Ada yang merasakan pegal, pusing, sampai nyeri. Ada juga yang tak merasakan apa-apa atau normal. Rata-rata penerima vaksin tak merasakan apa-apa atau merasa normal, meskipun ada beberapa yang merasakan mengantuk dan pusing. Saya sendiri merasakan pusing dan pegal, serta mengantuk setelah divaksin. Menurut dokter, reaksi tersebut adalah reaksi normal dan akan hilang beberapa waktu setelah dilakukan penyuntikan. Disarankan untuk beristirahat.

  1. Sertifikat vaksin

Selesai melakukan vaksinasi, saya mendapatkan pesan singkat dari nomor 1199 yang menyatakan telah berhasil melakukan vaksinasi. Pesan singkat itu berisi nama lengkap, nomor NIK, nomor tiket vaksin, jadwal vaksin dosis kedua lengkap dengan tanggal dan lokasi vaksinasi.

Sertifikat vaksinasi ke-1 ini diberikan secara daring melalui tautan yang telah dikirimkan dalam pesan singkat tersebut, sebagai bukti telah berhasil mengikuti vaksinasi tahap pertama. Imbauan petugas, agar menyimpan kartu vaksinasi ini untuk selanjutnya dibawa pada vaksinasi tahap kedua sesuai jadwal dan lokasi yang telah ditentukan.

Sumber : Kompas.com